Jalan pintas memperoleh anakan aglaonema lewat stek boleh saja diterapkan.
Namun, pada aglaonema perbanyakan itu penuh risiko. Salah perlakuan
berakibat fatal, batang bisa mengalami pembusukan. Itulah sebabnya ada yang menyarankan, perbanyakan
aglaonema dengan setek dilakukan pada tanaman tua yang penampilannya sudah
jelek.
Sebaiknya memakai bahan indukan aglaonema yang sudah berumur tua. Soalnya, agar setek menumbuhkan tunas, harus dipilih batang
yang sudah cukup umur. Batang terasa keras jika ditekan. Jika masih empuk
itu pertanda belum dewasa. Batang empuk mudah sekali terserang penyakit
busuk batang.
Media Steril
Cara menyetek batang tua
aglaonema sederhana. Syarat pertama, pakai pisau steril untuk
memotong. Setiap potongan
sepanjang 3-5 minimal harus memiliki satu mata tunas. Paling aman jika
dalam satu ruas ada dua mata tunas. Oleskan atau celupkan setek itu selama
30 menit di cairan zat perangsang tumbuh.
Siapkan media di pot atau
meja berbentuk bedengan. Isi dengan sekam bakar yang sudah steril. Buat
garis sedalam 2 cm. Benamkan setek, kemudian tebarkan sekam. Jaga agar
batang setek tidak terbenam seluruhnya. Selanjutnya semprot
tanaman dengan air lalu tutup dengan plastik bening untuk menjaga
kelembapan. Letakkan di tempat teduh. Perawatan selanjutnya hanya menyiram
jika media terlihat kering. Tiga minggu kemudian di ruas akar terbentuk
akar.
Model agak berbeda dilakukan Suhandono. Pemilik Kusuma Floracipta di
Ragunan itu membebat pangkal setek dengan tanah merah. Tujuannya supaya
batang tidak goyah. "Tanah liat bisa menghambat pembusukan karena
steril," kata Suhandono.
Caranya, basahi tanah merah lalu buat adonan dan bebatkan langsung
di ujung setek. Selang 2-4 minggu kemudian keluar akar. Setelah muncul akar
maka daun akan segera menyusul. Biasanya satu akar akan memunculkan satu
daun. Perawatan berikut yang dilakukan hanya menyiram tanaman. Setelah
terbentuk 2-3 daun, tanaman muda itu siap dipindahkan ke pot individu.
|
No comments:
Post a Comment
Silakan tinggalkan komentar, saran dan masukan jika anda tertarik dengan artikel di website Aglaonema Batik Indonesia